BERKARYALAH UNTUK TUHAN SELAGI KAU MUDA

Oleh: Nugiew – Bali

Shalom! Berikut sedikit tulisan selama mengikuti Hackathon. Awal kali saya terima pesan di grup WhatsApp dari hamba Tuhan gereja tempat saya beribadah. Pesan tersebut berisi cuplikan dari #CodeForGOD dan hamba Tuhan tersebut menanyakan "Siapa yang mau daftar?" Anggota grup ada yang merespons dengan "Harus yang mengerti coding dong ..." Selama beberapa waktu berlalu, ajakan hilang tertelan bumi. Tidak ada komentar. Yang muda-muda tidak ada yang ikut karena alasan tidak ada waktu. Namun, menurut saya, mereka itu kurang "PeDe". Semoga salah.

Kebetulan saya iseng melihat-lihat situs dari codeforgod.org dan ingin tahu bagaimana kegiatannya. Istilah Hackathon juga saya baru tahu. Dari situ, saya mencari istilah "hackathon", ternyata sudah lama ada acara-acara berbau "IT" tersebut, sedangkan yang ke arah gereja baru kali ini diadakan. Wah, walaupun saya berprofesi di bidang IT, tetapi ternyata "left behind" soal istilah ini. Namun tak apa, lebih baik tahu sekarang dan bisa sombong ke teman-teman dengan istilah "hackathon".

Saya coba daftar karena ingin tahu. Apalagi syarat pembatasan umur tidak ada, jadi saya lanjut daftar. Sekadar info, kalau umur saya sudah setengah abad dan walaupun latar belakang pendidikan dan pekerjaan saya adalah IT, sempat terpikir juga untuk mundur saja. "Orang tua tidak tahu diri", begitu yang orang-orang pasti pikirkan. Dan, pasti sayalah yang paling uzur di acara tersebut. Namun, karena saya orangnya ingin tahu, jadi lanjut terus dan cuek saja. Apalagi dari panitia memang tidak menetapkan pembatasan. Ya kan bro and sis?

Panitia mengundang untuk registrasi ulang dengan Zoom dan saat itu muncul lagi niat untuk mundur. Namun, ya tetap ada dorongan hati untuk mantap melanjutkan. Hantam saja maju terus, umur soal belakangan. Kita tunjukkan kepada yang muda-muda bahwa yang tua juga bisa berprestasi. Contoh saja Kolonel Sanders pendiri KFC (maaf bicaranya justru jadi seperti motivator). Pada saat melihat-lihat kartu profil peserta, saya mencari adakah yang tua umurnya seperti saya. Ternyata, saya bukanlah peserta paling senior dari segi umur dan masih ada yang lebih senior lagi di atas saya. Mantap sudah untuk terus ikut karena saya punya teman. Terasa lebih semangat ini. Juga pada saat saya dimasukkan ke grup WA. Nama teman saya satu gereja nongkrong di grup tersebut. Wah makin oke ini. Spirit ikut semakin terjaga.

Pemilihan tim proyek juga membuat pusing. Mau milih proyek yang mana. Maunya yang gampang dan ada berbau grafis. Memang setelah melihat alokasi tim, peserta sepertinya menghindari proyek yang mengutamakan coding. Jadi, proyek yang berbau grafis lebih diminati jadi kelihatan timpang. Sepertinya, perlu hackathon khusus grafis ini, ya nggak? Ada proyek yang miskin peserta dan ada proyek yang kaya akan peserta. Saya putusin milih ngikut ke proyek yang namanya "linkedin" karena saya juga mempunyai basic coding. Cuman berempat anggotanya 2 anak muda dan 2 anak tua. Ya memang agak ada kesenjangan. Namanya anak muda mau mimpin yang tua begini mungkin rada sungkan. Namun, anyway, tim kami berjalan walaupun cuman dikasih 2 hari buat menyelesaikan proyek apalagi ditambah "leader"nya nggak bisa ninggalin kerjaan. Jadi, praktis bertiga kita kerjakan proyek ini. Soal hasil ya disesuaikanlah. Yang penting jadi walau mungkin di luar ekspektasi pembawa proyek. Namun, tak apa ini 'kan baru blue print. Nanti siapa tahu bisa dilanjutkan lagi.

So far, acara Hackathon berjalan baik dan lancar walaupun secara online dan tidak ada pertemuan fisik. Walaupun team tidak menang, tapi yang penting saya dapat kaos, masker, mug (walau pecah saat pengiriman), dan juga dapat teman baru. Saya pakai terus masker pemberian ini karena langka dan unik. Sedikit sombonglah kalau bermasker #CodeForGOD di depan teman-teman. Ya mungkin itu saja pengalaman selama ikutan Hackathon yang bisa saya bagikan. Tidak banyak yang bisa saya gambarkan di sini. Tampaknya memang gereja sudah perlu untuk memperhatikan peranan teknologi. Di samping untuk membantu ibadah, tetapi juga untuk mengabarkan "Kabar Baik"". Dengan bantuan teknologi, informasi akan lebih cepat dan lebih jelas disampaikan. Demikian "ocehan" saya seputar Hackathon #CodeForGOD. Semoga ke depannya tetap berlanjut. Peserta muda semakin banyak. Yang tua seperti saya juga masih boleh ikut. Semoga. Puji Tuhan